Revisi skripsi sering menjadi tantangan berat bagi mahasiswa tingkat akhir yang ingin segera lulus. Proses revisi skripsi yang berulang kali dapat menimbulkan tekanan mental, hingga membuat sebagian mahasiswa merasa putus asa, menunda pengerjaan revisi skripsi, bahkan meninggalkan skripsinya. Padahal, skripsi merupakan langkah terakhir untuk lulus kuliah.
Revisi skripsi adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam proses menyelesaikan kuliah. Setelah mendapat masukan dari dosen pembimbing, biasanya akan ada beberapa bagian-bagian yang perlu diperbaiki, agar isi skripsi menjadi lebih jelas. Namun, banyak mahasiswa yang merasa revisi membuat stres. Karena merasa bahwa revisi skripsi itu ribet dan menyita banyak waktu. Padahal, Jika tau cara revisi yang benar, revisi skripsi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tidak terlalu sulit.
Nah, berikut ini cara revisi skripsi dengan mudah dan bisa diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir, untuk menyelesaikan revisi skripsi dengan cara yang lebih efektif.
- Buat Catatan Revisi Secara Rapi
Jika dosen menyampaikan revisi skripsi secara lisan, maka coba rekam penjelasan dosen tersebut, jangan lupa meminta izin. Rekaman ini bisa didengarkan ulang agar tidak ada yang terlewat. Mengandalkan ingatan saja tidak cukup, karena bisa menyebabkan lupa detail revisi yang penting.
Jika revisi ditulis secara langsung pada kertas skripsi, luangkan waktu untuk merangkum semua catatan yang ada pada kertas skripsi tersebut pada buku atau dokumen pribadi. Dengan merangkum ulang catatan revisi, bisa membuat jadi lebih paham bagian mana saja yang perlu diperbaiki. Catatan yang rapi dan terorganisir sangat membantu saat revisi.
- Tinjau Ulang Semua Masukan dari Dosen
Cara revisi skripsi selanjutnya adalah membaca ulang semua masukan dari dosen pembimbing. Jangan fokus pada bagian yang penting-penting saja, tapi pastikan semua poin diperhatikan satu per satu. Coba susun prioritas dari setiap masukan yang diberikan oleh dosen. Mana poin yang paling penting dan butuh waktu lebih, dan mana yang bisa dikerjakan lebih cepat. Dengan begitu, proses revisi skripsi menjadi lebih terstruktur.
- Cek Ulang Tata Bahasa dan Referensi
Masalah yang sering muncul saat revisi adalah kesalahan tata bahasa dan format referensi yang tidak sesuai. Jadi, pastikan setiap kalimat dalam skripsi tidak salah ketik baik ejaan maupun tanda baca
Cek kembali semua referensi dalam skripsi, apakah sudah ditulis sesuai format yang diminta oleh kampus. Format yang tidak rapi bisa membuat skripsi terlihat kurang serius.
- Perbaiki Tujuan dan Rumusan Masalah
Bagian yang sering jadi sorotan saat revisi adalah tujuan penelitian dan rumusan masalah. Keduanya harus ditulis secara jelas, spesifik, dan harus relevan dengan topik yang dibahas.
Jika dosen memberi masukan bahwa rumusan masalah terlalu luas atau tujuan penelitian belum jelas, maka segera perbaiki. Tujuan dan rumusan masalah yang tepat bukan menjadi formalitas saja, tapi juga menjadi pondasi penting yang akan mempengaruhi keseluruhan arah penelitian.
- Tingkatkan Kualitas Data dan Analisis
Data dan analisis adalah bagian penting yang sering jadi perhatian utama dalam revisi skripsi. pastikan data yang ada sudah valid dan relevan sesuai topik pembahasan. Jika dosen memberi masukan mengenai analisis yang tidak sesuai, maka lakukanlah evaluasi. Hal itu bisa jadi perlu menambah data, memperbaiki cara mengolahnya, atau bahkan mengganti pendekatan analisis. Semua ini dilakukan demi menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Format Penulisan Skripsi
Selain isi, format penulisan skripsi juga sering menjadi alasan skripsi harus direvisi. Mulai dari margin, spasi, jenis huruf, ukuran font, hingga penomoran halaman. Semuanya harus sesuai pedoman yang ditetapkan oleh kampus. Banyak mahasiswa sering mengabaikan bagian ini karena dianggap sepele, padahal jika tidak sesuai, skripsi bisa dikembalikan hanya karena kesalahan teknis. Nah berikut ini merupakan format penulisan skripsi dengan benar.
Format penulisan skripsi secara umum terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal berisi sampul, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian utama berisi bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran. Jadi pastikan menulis skripsi sesuai format penulisan yang benar, agar minim revisi.
Kapan Batas Waktu Pengumpulan Revisi?
Batas waktu pengumpulan revisi skripsi biasanya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing universitas atau program studi. Namun, umumnya mahasiswa diberikan waktu sekitar 1-3 bulan setelah sidang untuk menyelesaikan revisi skripsi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi batas waktu pengumpulan revisi. Seperti kebijakan universitas, jenis skripsi dan ketersediaan dosen pembimbing.
Revisi skripsi adalah tahap penting yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa tingkat akhir sebelum resmi dinyatakan lulus. Mulai dari mencatat revisi secara rapi, meninjau ulang masukan dosen, memperbaiki tata bahasa, hingga mengecek format penulisan. Semua harus dilakukan dengan teliti. Jangan lupakan batas waktu pengumpulan revisi, agar tidak melewati tenggat yang telah ditentukan. Dengan mengikuti langkah-langkah revisi secara terstruktur, skripsi bisa diselesaikan dengan lebih cepat, efisien, dan tanpa stres yang berlebihan.