Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Korelasional dalam Skripsi

Berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu sosial, psikologi, pendidikan, dan lain-lain, sering menggunakan penelitian korelasional. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa menyimpulkan hubungan sebab-akibat. Penelitian korelasional menawarkan beberapa keuntungan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh mahasiswa saat menyusun skripsi. Berikut ini akan membahas manfaat dan kekurangan penelitian korelasional dalam skripsi.

Kelebihan Penelitian Korelasional

1.Fleksibilitas dalam Desain Penelitian

Penelitian korelasional dapat disesuaikan, yang merupakan salah satu kelebihan utamanya. Fleksibilitas ini memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan desain penelitian dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Mereka dapat menggunakan berbagai jenis data dan metode pengumpulan, seperti survei, wawancara, atau data sekunder.

2.Mengidentifikasi Hubungan Antara Variabel

Penelitian korelasional memungkinkan peneliti untuk menemukan dan mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Hal ini sangat berguna dalam memahami fenomena yang kompleks di mana banyak variabel mungkin saling terkait. Dalam studi psikologi, misalnya, peneliti dapat mempelajari hubungan antara stres dan prestasi akademik siswa.

3.Memanfaatkan Data Sekunder

Penelitian korelasional sering menggunakan data sekunder—data yang telah dikumpulkan oleh peneliti lain atau lembaga sebelumnya. Menggunakan data sekunder dapat menghemat waktu dan biaya karena mereka tidak perlu mengumpulkan data baru, dan data sekunder biasanya memiliki cakupan yang lebih luas dan representatif.

4.Tidak Memerlukan Manipulasi Variabel

Metode korelasional tidak memerlukan manipulasi variabel, sehingga dapat digunakan dalam situasi di mana eksperimen tidak mungkin dilakukan. Misalnya, tidak moral untuk mengubah faktor-faktor sensitif seperti faktor sosial atau kesehatan manusia. Studi hubungan ini dapat dilakukan dengan metode penelitian korelasional tanpa melanggar etika penelitian.

Baca juga: Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Komparatif pada Skripsi

Kelemahan Penelitian Korelasional

1.Tidak Dapat Menentukan Sebab-Akibat

Penelitian korelasional tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat, yang merupakan salah satu kekurangannya yang paling signifikan. Tidak setiap korelasi antara dua variabel menunjukkan bahwa satu variabel mengubah yang lain. Ini bisa menjadi akibat dari variabel ketiga yang tidak diketahui atau pengaruh sumber luar lainnya.

2.Risiko Kesalahan Interpretasi

Jika peneliti tidak hati-hati dalam menganalisis data, penelitian korelasional dapat menyebabkan kesalahan interpretasi. Sangat mudah untuk menganggap dua variabel memiliki korelasi yang tinggi sebagai hubungan sebab-akibat. Peneliti harus sangat berhati-hati saat membuat kesimpulan dan selalu mempertimbangkan kemungkinan adanya variabel ketiga atau faktor eksternal lainnya.

3.Rentan Terhadap Bias dan Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu dan bias sangat berbahaya dalam penelitian korelasional. Variabel yang mempengaruhi kedua variabel yang diteliti disebut variabel pengganggu. Ini menyebabkan korelasi yang salah. Misalnya, dalam penelitian tentang hubungan antara pendidikan dan pendapatan, hasil dapat dipengaruhi oleh faktor pengganggu seperti kecerdasan atau status keluarga.

4.Keterbatasan Data Sekunder

Meskipun data sekunder dapat menjadi keuntungan, ada keterbatasan saat menggunakannya. Data sekunder mungkin tidak memenuhi semua kebutuhan penelitian atau tidak mencakup semua variabel yang relevan. Selain itu, kualitas data sekunder bergantung pada metode pengumpulan data asli, yang kadang-kadang tidak ideal.

Jasa konsultasi skripsi

Penerapan dalam Skripsi

Dalam konteks skripsi, penting untuk memahami baik kelebihan maupun kelemahan dari penelitian korelasional agar dapat merancang penelitian yang kuat dan valid. Berikut adalah beberapa pertimbangan praktis dalam penerapan penelitian korelasional pada skripsi:

Pemilihan Variabel yang Tepat

Dalam penelitian korelasional, pemilihan variabel yang tepat sangat penting. Peneliti harus memilih variabel yang relevan dan memiliki dasar teori yang kuat untuk dipelajari. Selain itu, variabel harus dapat diukur dengan metode yang valid dan reliabel.

Penggunaan Analisis Statistik yang Tepat

Untuk menginterpretasikan hasil penelitian korelasional dengan benar, peneliti harus menggunakan analisis statistik yang tepat. Familiaritas dengan berbagai teknik analisis korelasional, seperti korelasi Pearson, Spearman, dan analisis regresi, akan membantu peneliti menemukan variabel pengganggu dan menghindari kesalahan interpretasi.

Mempertimbangkan Etika Penelitian

Penelitian korelasional harus dilakukan dengan mempertimbangkan etika penelitian, terutama ketika melibatkan data sensitif atau partisipan manusia. Peneliti harus memastikan bahwa data dikumpulkan dengan cara yang etis dan bahwa partisipan memberikan persetujuan yang diinformasikan. Selain itu, peneliti harus memastikan bahwa data partisipan tetap rahasia dan digunakan hanya untuk tujuan penelitian.

Menyadari Keterbatasan

Peneliti harus menyadari kelemahan penelitian korelasional dan secara terbuka mengakui kelemahan ini dalam laporan skripsi. Mengakui kelemahan ini menunjukkan bahwa peneliti memahami secara kritis metode yang digunakan dan dapat memberikan rekomendasi untuk penelitian yang dapat mengatasi kelemahan ini di masa depan.

Baca juga: Memahami konsep pengerjaan skripsi dan penelitian payung yang baik dan benar 

Contoh Studi Kasus

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, mari kita lihat beberapa contoh kasus penerapan penelitian korelasional dalam skripsi:

1.Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Prestasi Akademik

Mahasiswa psikologi mungkin tertarik untuk meneliti hubungan antara motivasi belajar dan prestasi akademik mereka. Peneliti dapat menganalisis apakah ada hubungan signifikan antara kedua variabel ini dengan menggunakan survei untuk mengukur tingkat motivasi siswa dan data nilai akademik mereka.

2.Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Peneliti komunikasi mungkin ingin menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial remaja dan kesehatan mental mereka. Peneliti dapat menentukan apakah ada korelasi antara kedua variabel ini dengan mengisi kuesioner tentang frekuensi penggunaan media sosial dan tingkat kecemasan atau depresi.

3.Keterkaitan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja

Dalam bidang manajemen, seorang mahasiswa mungkin ingin meneliti hubungan antara gaya kepemimpinan manajer dan kepuasan kerja karyawan. Peneliti dapat menganalisis korelasi antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan instrumen untuk mengukur bagaimana karyawan melihat gaya kepemimpinan manajer dan tingkat kepuasan kerja mereka.

Kesimpulan

Penelitian korelasional memiliki kelebihan dalam fleksibilitas desain penelitian, identifikasi hubungan antara variabel, penggunaan data sekunder, dan tidak memerlukan manipulasi variabel. Namun, penelitian ini memiliki kelemahan dalam tidak dapat menentukan sebab-akibat, risiko kesalahan interpretasi, rentan terhadap bias dan variabel pengganggu, serta keterbatasan data sekunder. Dalam skripsi, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan ini, memilih variabel yang tepat, menggunakan analisis statistik yang sesuai, memperhatikan etika penelitian, dan menyadari keterbatasan penelitian korelasional.

Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin Akademia dan dapatkan layanan terbaik dari kami.

Open chat
Halo, apa yang bisa kami bantu?