Menjaga etika merupakan aspek penting dalam berinteraksi sosial, terutama di lingkungan perkuliahan. Mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial yang dihadapinya. Salah satu contohnya adalah saat berkomunikasi dengan teman sebaya maupun dosen. Walaupun ada dosen yang bersifat ramah dan terbuka terhadap mahasiswanya, tetap diperlukan sikap hormat dan batasan yang harus dijaga dalam berinteraksi.
Masa penyusunan skripsi menjadi periode dimana mahasiswa paling sering berhubungan dengan dosen pembimbing. Dalam proses ini, menjaga tata krama komunikasi sangatlah penting. Banyak mahasiswa merasa canggung atau khawatir ketika harus mengirim pesan kepada dosen karena takut salah dalam memilih kata atau menunjukkan sikap yang kurang sopan. Oleh karena itu, memahami cara berkomunikasi yang baik melalui pesan merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Mahasiswa juga perlu menjaga kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap tahap penelitian. Sebelum melakukan bimbingan, sebaiknya mahasiswa membuat janji terlebih dahulu dan menyiapkan materi yang akan dibahas agar proses bimbingan berjalan efektif. Selain itu, mahasiswa hendaknya tidak menghubungi dosen pada waktu yang tidak tepat, seperti saat jam istirahat atau hari libur.

Etika Komunikasi dengan Dosen Pembimbing
Dengan menerapkan etika komunikasi yang baik, mahasiswa dapat membangun hubungan profesional yang harmonis dengan dosen. Sikap sopan, bahasa yang santun, dan penyampaian pesan yang tertata menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya etika komunikasi dalam lingkungan akademik. Etika komunikasi menjadi hal utama yang harus diperhatikan mahasiswa ketika berinteraksi dengan dosen, terutama dalam bimbingan skripsi. Berikut beberapa poin penting yang perlu diterapkan:
- Sampaikan dengan sopan dan formal: Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hindari singkatan atau bahasa tidak baku, serta perhatikan tanda baca dan huruf kapital agar pesan terlihat profesional.
- Awali dengan salam dan perkenalan: Mulailah pesan dengan salam pembuka, kemudian perkenalkan diri secara lengkap dengan mencantumkan nama, jurusan, dan NIM agar dosen mudah mengenali pengirim pesan.
- Sampaikan tujuan dengan jelas: Jelaskan maksud dan keperluan secara singkat namun padat. Jika ingin mengajukan jadwal bimbingan, tuliskan waktu yang diinginkan dengan sopan.
- Ucapkan terima kasih: Tutup pesan dengan ungkapan terima kasih sebagai bentuk penghargaan atas waktu dan perhatian yang diberikan oleh dosen.
- Hindari spam: Jangan mengirim pesan berulang-ulang dalam waktu singkat atau menuntut jawaban segera; berikan jeda waktu yang wajar sebelum mengingatkan kembali.
Kesalahan Yang Harus Dihindari saat Chat Dosen
Dengan memahami dan menghindari kesalahan yang harus dihindari saat chat dosen, mahasiswa dapat menunjukkan sikap profesional dalam berkomunikasi. Menjaga tata bahasa, waktu, dan etika menunjukkan rasa hormat kepada dosen serta membantu membangun hubungan yang baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk selalu memperhatikan etika agar komunikasi tetap berjalan efektif. Untuk menjaga kesopanan dan profesionalitas, penting bagi mahasiswa untuk menghindari kesalahan saat chat dosen seperti yang ada dibawah init:
- Tidak memperkenalkan diri: Dosen membimbing banyak mahasiswa, sehingga selalu awali pesan dengan memperkenalkan diri secara lengkap, mencantumkan nama, NIM, dan kelas.
- Bahasa tidak sopan: Gunakan bahasa formal dan hindari penggunaan kata singkatan seperti dmn atau kpn.
- Mengirim pesan di waktu yang tidak tepat: Hindari menghubungi dosen pada malam hari, dini hari, atau hari libur, kecuali sudah ada izin sebelumnya. Waktu terbaik untuk mengirim pesan adalah pada jam kerja, sekitar pukul 08.00–16.00.i.
- Pesan tidak jelas dan bertele-tele: Sampaikan maksud dan tujuan secara singkat, padat, dan mudah dipahami agar dosen tidak kesulitan memahami inti pesan.
- Tidak menggunakan salam pembuka atau penutup: Selalu awali pesan dengan salam sopan seperti “Selamat pagi” atau “Selamat siang”, dan tutup dengan ucapan terima kasih sebagai bentuk penghargaan.
Etika Saat Bimbingan
Menerapkan etika saat bimbingan tidak hanya mencerminkan profesionalitas, tetapi juga membantu membangun hubungan akademik yang harmonis. Berikut beberapa contoh etika saat bimbingan skripsi yang perlu diperhatikan:
- Jadwalkan dengan baik: Pastikan tidak mengganggu dosen di luar waktu yang telah disepakati. Mengatur jadwal secara tertib menunjukkan rasa hormat terhadap waktu dosen.
- Datang tepat waktu: Ketepatan waktu mencerminkan kedisiplinan dan kesungguhan dalam menjalani proses bimbingan.
- Siapkan materi bimbingan: Sebelum sesi bimbingan, bawalah dokumen atau data yang relevan. Jika dilakukan secara daring, gunakan media resmi seperti Zoom, email, atau Microsoft Word, bukan pesan instan yang bersifat pribadi.
- Hargai waktu dan arahan: Dengarkan setiap masukan dari dosen dengan sikap terbuka dan sopan. Jika ada hal yang belum jelas, mintalah penjelasan dengan baik tanpa terkesan menentang.
Kesimpulan
Menjaga etika dalam proses bimbingan skripsi merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa. Etika menjadi landasan utama dalam menjalin komunikasi yang baik dan profesional antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Melalui penerapan etika komunikasi yang sopan, penggunaan bahasa yang formal, serta sikap hormat terhadap waktu dan aturan, mahasiswa dapat menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab akademiknya.