Apa itu skripsi? Skripsi merupakan karya ilmiah resmi akhir dari seorang mahasiswa yang menyelesaikan program pendidikan sarjana (S1). Pada saat menulis skripsi, mahasiswa harus mampu berpikir logis saat mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah, serta mampu menuliskan hasil pemikirannya dalam bentuk laporan yang tersusun dan sistematis. Kenapa harus ada skripsi? Pasti kalian bertanya- tanya mengapa harus ada skripsi. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui keaktifan mahasiswa dalam memecahkan masalah ilmiah dengan melakukan penelitian, menganalisis, menarik kesimpulan dan mensintesiskannya menjadi karya ilmiah individu. Apakah membuat skripsi itu wajib? Pasti banyak yang bertanya-tanya tentang itu. Membuat skripsi memang wajib tetapi juga ada cara lain pengganti skripsi untuk S1.
Apakah skripsi itu susah? Tentunya para mahasiswa sudah sering mendengar tentang penulisan skripsi yang “konon” susah dan menakutkan yang membuat overthinking, sering begadang, dan susah makan. Namun tampaknya tidak semua penelitian yang telah selesai harus diakhiri dengan sebuah skripsi. Namun, tahukah Anda? Skripsi ini sudah tidak dijadikan syarat kelulusan sejak tahun 2000. Hal ini telah dimaknai sejak terbitnya Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 16 ayat (1), berbunyi sebagai berikut “Ujian akhir suatu program studi, suatu program sarjana dapat terdiri atas ujian komprehensif atau ujian karya tulis, atau ujian skripsi.”
Hal ini juga dibenarkan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti), Muhammad Nasir, yang menyatakan bahwa skripsi bersifat opsional, mahasiswa dapat memilih skripsi atau karya lain. Diungkapkan, hal ini untuk menghindari terjadinya penipuan pembuatan ijazah palsu. Jadi siswa membeli skripsi layaknya hukum ekonomi dimana ada penawaran dan permintaan. Berikut beberapa kampus yang membebasakan mahasiswa untuk bisa memilih tanpa skripsi.
Kampus yang Bisa Memilih Tanpa Skripsi
1. Trisakti School of Management
Di Trisakti School of Management terdapat dua pilihan jalur penyelesaian studi, yaitu jalur skripsi dan jalur non skripsi. Bagi yang memilih jalur skripsi, mahasiswa harus menulis makalah yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan untuk memenuhi sejumlah persyaratan menyelesaikan pelatihan program S1 dengan persyaratan persiapan sebagai berikut:
- Terdaftar sebagai mahasiswa aktif dan menyelesaikan mata kuliah skripsi pada KRS semester yang bersangkutan
- Menyelesaikan Administrasi Keuangan
- Telah menyelesaikan minimal 129 sks untuk S1 Akuntansi dan 131 sks untuk S1 Manajemen
- Lulus mata kuliah bahasa Indonesia dan seminar penelitian (minimal C untuk S1 Akuntansi)
- Lulus mata kuliah Metode Penelitian Konsentrasi atau Seminar Manajemen (minimal C untuk S1 Manajemen)
- Lulus mata kuliah konsentrasi, 3 MK untuk S1 Manajemen
- Jumlah SKS maksimal untuk skripsi adalah 18 SKS
Untuk jalur non skripsi, mahasiswa harus mempelajari 2 mata kuliah pengganti skripsi, antara lain Seminar Akuntansi (untuk jurusan S1 Akuntansi) atau Seminar Manajemen (untuk jurusan S1 Manajemen) dan mata kuliah konsentrasi (di luar konsentrasi yang dipilih) 1 mata kuliah atau setara dengan minimal 3 SKS. Skripsi dan non skripsi, keduanya tetap harus lulus ujian sidang. Bagi mahasiswa akuntansi yang memilih jalur skripsi akan mengikuti ujian sidang skripsi dan komprehensif, sedangkan yang tidak mengikuti jalur skripsi hanya akan mengikuti ujian komprehensif saja. Jurusan Manajemen jalur skripsi hanya akan menyelenggarakan ujian sidang skripsi saja dan ujian sidang non skripsi untuk jalur non skripsi.
2. Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menerapkan kebijakan mengenai tugas akhir semester bagi mahasiswa S-1 yang sebelumnya harus membuat skripsi sebagai tugas akhir, bisa mengganti tugas tersebut dengan dengan membuat karya teknologi, karya ilmiah atau karya sastra. Dijelaskan, tugas akhir Non Skripsi berupa artikel penelitian, dengan ketentuan yang disiapkan bersama dosen pembimbing, dalam bahasa resmi Indonesia dan internasional, serta tunduk pada kaidah penulisan Ilmiah. Selain makalah penelitian, lanjut Rektor, karya akhir mahasiswa non skrips mencakup karya teknologi yang telah diakui Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Karya sastra diterbitkan oleh penerbit ternama secara nasional. Artikel penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam salah satu bab buku kompilasi hasil penelitian atau book chapter.
3. Universitas Budi Luhur
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur merupakan salah satu fakultas unggulan Universitas Budi Luhur. Dengan slogan “Siap Kreatif”, Fikom Budi Luhur siap bersaing dengan industri kreatif dalam dan luar negeri. Salah satu langkah dinamis dalam bidang pendidikan yang dilakukan Fikom Budi Luhur adalah menjalankan misi akhir non skripsi. Tugas akhir non skripsi merupakan kurikulum dan kebijakan yang ditetapkan oleh Fikom Budi Luhur untuk menghasilkan lulusan komunikasi jalur non skripsi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan mahasiswa antara lain pembuatan film dokumenter, event planner, karya ilmiah, dan pembuatan karya visual yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV). Berkat inovasi di bidang pendidikan ini, Fikom Budi Luhur bisa menjadi contoh nyata keberhasilan karya akhir tanpa skripsi bagi perguruan tinggi lain.
4. Universitas Muhammadiyah Pontianak (unmuhpnk)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Pontianak (unmuhpnk) kembali meluluskan mahasiswa tingkat akhir melalui jalur non kripsi yang bernama Titin Hestri Pustika yang berhasil menerbitkan artikel ilmiah di jurnal nasional SINTA terindeks 2. Sebelumnya, mahasiswa bernama Heni Dwi Jayanti berhasil menyelesaikan mata kuliah non skripsi pada tahun 2019. Selain berhasil lulus dengan menerbitkan karya ilmiah berjudul The Effect of DER, Firm Size, and CR on PBV with ROE as an Intervening Variable, Titin Hestri Pustika juga berhasil menyelesaikan studinya dengan tepat waktu dan mendapatkan IPK 3,60. Fakultas Ekonomi dan Bisnis menawarkan kepada mahasiswa alternatif untuk memperoleh gelar melalui jalur akademik selain skripsi. Cara lulus tanpa skripsi dari Titin Hestri Pustika bisa Anda jadikan contoh untuk memulai mencari bahan untuk menyelesaikan semester akhir tanpa skripsi.
5. Universitas Amikom Yogyakarta
Jalur non skripsi merupakan salah satu jalur yang dapat digunakan untuk persyaratan kelulusan oleh mahasiswa di luar skripsi. Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Amikom Yogyakarta No. 004/PR.REK/AMIKOM/VII/2020 tentang Penyelenggaraan Program Diploma, Sarjana, Profesi dan Pascasarjana di Universitas Amikom Yogyakarta, terdapat 4 jurusan yang tidak ada di skripsi, yaitu Scientist, Profesional, Entrepreneur, dan Artist. Hal ini untuk mendukung visi dan misi Amikom terhadap lembaga pendidikan Generasi 4.0. Adapun Syarat umum sebagai berikut:
- Mahasiswa aktif program Sistem Informasi.
- Telah menyelesaikan minimal 138 SKS.
- Memiliki produk yang akan diklaim pada jalur non reguler.
Demikian artikel mengenai beberapa kampus yang membebasakan mahasiswa untuk bisa memilih tanpa skripsi. Sekarang sudah terjawab apakah membuat skripsi itu wajib? Ternyata tidak wajib tergantung kebijakan dari kampus kalian. Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa jalur skripsi itu lebih ribet atau non skripsi lebih cepat lulus tetapi pemikiran ini salah. Waktu kerja dan kecepatan kelulusan antara kedua jalur ini tetap sama, tidak ada yang lebih cepat atau lebih mudah, karena keseluruhan proses dipengaruhi oleh usaha dan kerja keras kalian.