Kartu Hasil Studi (KHS) dan Fungsinya dalam Perkuliahan

Kartu Hasil Studi (KHS) merupakan dokumen akademik yang memuat catatan nilai mata kuliah yang ditempuh mahasiswa pada setiap semester. Melalui KHS, seluruh hasil belajar dari mata kuliah yang sebelumnya telah diprogramkan dalam KRS akan ditampilkan secara rinci.

KHS biasanya dapat diunduh melalui sistem akademik (SIAKAD) setelah semester berakhir atau menjelang dibukanya semester baru, sebelum proses pengisian KRS berikutnya dilakukan. Fungsinya sama  dengan rapor di jenjang sekolah, yaitu memberikan gambaran mengenai capaian akademik mahasiswa selama satu semester, sehingga dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi perkembangan studi.

Kartu Hasil Studi (KHS) juga berperan penting dalam menentukan jumlah SKS yang dapat diprogram oleh mahasiswa pada semester selanjutnya. Melalui KHS, mahasiswa dapat melihat hasil capaian akademiknya selama satu semester, sehingga menjadi dasar evaluasi untuk perencanaan studi berikutnya.

UTS

Fungsi Kartu Hasil Studi

Dalam dunia perkuliahan, fungsi Kartu Hasil Studi (KHS) sangat penting karena menjadi acuan resmi bagi mahasiswa dalam melihat perkembangan prestasi akademiknya. Adapun fungsi kartu hasil studi adalah sebagai berikut:

  • Menentukan Jumlah SKS pada Semester Berikutnya

Kartu Hasil Studi (KHS) tidak hanya menampilkan nilai mata kuliah yang telah ditempuh, tetapi juga menjadi dasar penentuan jumlah maksimal SKS yang dapat diprogram pada semester selanjutnya. Penentuan jumlah sks ini didasarkan pada Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh mahasiswa pada semester berjalan.

Secara umum, mahasiswa berkesempatan mengambil hingga 24 SKS dalam satu semester. Namun, apabila IP belum mencapai standar minimal yang ditetapkan, maka jumlah SKS yang boleh diambil akan dibatasi sesuai dengan aturan akademik yang berlaku.

  • Evaluasi Akademik

Sama seperti  rapor di tingkat sekolah, Kartu Hasil Studi (KHS) memiliki peran sebagai laporan resmi mengenai prestasi akademik mahasiswa. Melalui KHS, mahasiswa dapat meninjau kembali hasil belajar yang telah dicapai dan menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan evaluasi serta perbaikan di semester depan.

  • Bukti Kelulusan Mata Kuliah

Kartu Hasil Studi (KHS) berfungsi sebagai dokumen resmi yang dapat dijadikan acuan apabila terjadi kekeliruan data akademik. Melalui KHS, mahasiswa memiliki bukti yang sah terkait status kelulusan mata kuliah tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengajuan perbaikan atau klarifikasi ke pihak administrasi kampus. 

Perbedaan KRS dan KHS

Perbedaan KRS dan KHS yang mendasar terletak pada waktu penggunaan serta tujuannya. KRS disusun pada awal semester sebagai daftar mata kuliah yang akan diikuti mahasiswa sebagai rencana perkuliahan. Sementara itu, KHS merupakan catatan resmi yang memuat rangkuman nilai dari mata kuliah yang telah ditempuh pada semester sebelumnya dan berfungsi sebagai laporan hasil belajar. 

Perbedaan KRS dan KHS dapat dilihat dari waktu penerbitannya, isi, hingga fungsinya. Kartu Rencana Studi (KRS) diterbitkan pada awal semester dan berisi daftar mata kuliah yang akan diambil mahasiswa. Statusnya masih dapat diubah sebelum divalidasi, karena pengisiannya dilakukan langsung oleh mahasiswa sesuai dengan rencana perkuliahan. Fungsi utama KRS adalah sebagai acuan dalam merencanakan kegiatan belajar selama satu semester.

Sementara itu, Kartu Hasil Studi (KHS) diterbitkan pada akhir semester sebagai laporan resmi hasil belajar. Isinya berupa nilai akhir dari setiap mata kuliah yang telah ditempuh. Berbeda dengan KRS, KHS bersifat final dan tidak dapat diubah kecuali terdapat penyanggahan nilai. Dokumen ini diisi oleh pihak kampus berdasarkan nilai yang diberikan dosen, serta berfungsi sebagai bukti capaian akademik mahasiswa.

Peran KHS dalam perencanaan akademik sangat penting bagi mahasiswa. Dokumen ini menjadi acuan untuk menilai capaian prestasi, menentukan jumlah maksimal SKS yang dapat diprogram, serta membantu mahasiswa menilai kembali kinerjanya agar tetap fokus pada target akademik. Selain itu, KHS juga berfungsi sebagai pedoman dalam memilih mata kuliah yang sesuai untuk semester berikutnya. Tidak hanya itu, KHS dapat dijadikan dasar untuk memeriksa adanya kekeliruan nilai sekaligus menjadi bukti resmi kelulusan mata kuliah jika diperlukan proses perbaikan atau pengulangan.

Perbedaan KHS dengan Transkrip Nilai

Perbedaan KHS dengan transkrip nilai terletak pada fungsinya. KHS merupakan rekapitulasi nilai yang diperoleh mahasiswa pada setiap semester dan digunakan sebagai sarana evaluasi sementara. Sementara itu, transkrip nilai berisi rangkuman kumulatif seluruh mata kuliah yang ditempuh sejak awal hingga akhir masa studi. Jika KHS hanya menampilkan hasil belajar per semester, maka transkrip nilai berfungsi sebagai dokumen resmi akhir yang merangkum keseluruhan prestasi akademik dan biasanya dipakai untuk keperluan administratif, seperti pengajuan beasiswa maupun melamar pekerjaan.

Kesimpulan

Kartu Hasil Studi (KHS) merupakan dokumen akademik penting yang memuat nilai hasil belajar mahasiswa pada setiap semester. Fungsinya tidak hanya sebagai laporan capaian akademik, tetapi juga sebagai dasar evaluasi, penentuan jumlah SKS dan bukti resmi kelulusan mata kuliah. 

Selain itu, perbedaan KHS dengan KRS terletak pada waktu penerbitan dan tujuannya. KRS disusun di awal semester sebagai rencana perkuliahan, sedangkan KHS diterbitkan di akhir semester sebagai laporan nilai. Adapun perbedaan KHS dengan transkrip nilai ada pada cakupan isinya, di mana KHS hanya menampilkan nilai per semester, sementara transkrip nilai merupakan rangkuman keseluruhan mata kuliah dari awal hingga akhir studi dan digunakan untuk keperluan administratif.

Dengan demikian, keberadaan KHS sangat penting bagi mahasiswa karena tidak hanya mencerminkan prestasi akademik, tetapi juga membantu dalam perencanaan studi, evaluasi diri, serta mendukung berbagai kebutuhan administratif selama masa perkuliahan.

 

Apa itu Abstrak dalam Penelitian?

Abstrak merupakan salah satu bagian penting dalam skripsi yang berfungsi memberikan gambaran menyeluruh mengenai penelitian kepada pembaca maupun penguji. Bagian abstrak terdapat pada halaman awal setelah sampul utama dan umumnya ditulis antara 250- 400 kata.

Isi abstrak pada skripsi harus memuat inti permasalahan, tujuan penelitian, metode yang digunakan, data yang dianalisis, serta hasil atau kesimpulan penelitian. Penulisan abstrak disajikan dalam bentuk paragraf yang ringkas dan padat. Oleh karena itu, penggunaan kalimat efektif, jelas, dan mudah dipahami menjadi syarat utama. 

Abstrak

Fungsi Abstrak 

Fungsi abstrak yang utama  adalah untuk menyajikan inti penelitian secara padat sehingga pembaca dapat memahami arah, tujuan, dan hasil kajian tanpa membaca keseluruhan naskah.

  • Gambaran Umum tentang Isi Karya Ilmiah

Abstrak berperan sebagai ringkasan yang menyajikan gambaran menyeluruh dari suatu penelitian atau karya ilmiah. Abstrak bertujuan membantu pembaca maupun peneliti lain untuk memahami inti dari penelitian yang dilakukan tanpa harus menelaah keseluruhan naskah. Maka dari itu, abstrak memudahkan siapa saja untuk menangkap esensi penelitian secara cepat dan efisien.

  • Komponen Utama dari Laporan Hasil Penelitian

Abstrak adalah salah satu bagian penting dalam sebuah laporan penelitian. Keberadaannya berfungsi sebagai ringkasan yang memudahkan pembaca atau peneliti lain dalam memahami garis besar isi penelitian. Melalui abstrak, peneliti lain dapat dengan cepat menilai relevansi suatu karya untuk dijadikan acuan atau referensi dalam penelitian berikutnya.

  • Bahan Pertimbangan Pembaca

Abstrak berperan sebagai dasar pertimbangan bagi peneliti lain dalam menentukan kelayakan sebuah karya ilmiah untuk dijadikan rujukan. Dengan membaca abstrak, peneliti dapat menilai terlebih dahulu kesesuaian topik, metode, maupun hasil penelitian dengan fokus kajian yang sedang digarap, sehingga rujukan yang dipilih benar-benar relevan.

Struktur Abstrak 

Struktur abstrak umumnya disusun secara sistematis agar memuat informasi penting dari penelitian secara ringkas dan jelas. Adapun struktur dari abstrak adalah sebagai berikut: 

  • Latar Belakang

Latar belakang berfungsi menjelaskan konteks serta alasan dilaksanakannya suatu penelitian atau pembahasan topik tertentu. Paragraf pembuka pada bagian latar belakang memuat permasalahan utama yang ingin dipecahkan atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui kajian yang dilakukan.

  • Tujuan Penelitian

Bagian ini memaparkan tujuan utama dari penelitian atau studi yang dilakukan. Di dalamnya dijelaskan apa saja yang ingin dicapai, diungkap, atau ditemukan melalui proses penelitian, sehingga hasil penelitian menjadi lebih jelas.

  • Metodologi

Bagian ini menjelaskan pendekatan atau metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Uraian didalamnya mencakup teknik pengumpulan data, cara analisis yang diterapkan, serta langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh selama proses penelitian berlangsung.

  • Hasil Penelitian

Bagian ini berisi ringkasan dari temuan utama yang diperoleh selama penelitian. Penyajian hasil harus sesuai dengan tujuan penelitian serta mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai apa saja yang berhasil ditemukan melalui proses pengumpulan dan analisis data.

  • Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian akhir yang memuat ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian ini, peneliti tidak hanya menegaskan kembali temuan utama, tetapi juga dapat menyertakan rekomendasi serta saran yang berguna sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.

Ciri-Ciri Abstrak

Setiap abstrak memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari bagian lain dalam karya ilmiah. Ciri-ciri abstrak antara lain:

  • Mencakup isi penelitian secara menyeluruh dan mewakili judul karya ilmiah.
  • Ditulis menggunakan kalimat pasif, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
  • Tidak memuat komentar pribadi penulis, hanya menjelaskan isi karya ilmiah.
  • Terletak di bagian awal sebagai ringkasan informasi penelitian.
  • Panjang abstrak umumnya 250–400 kata atau bisa lebih singkat sesuai kebutuhan.
  • Tidak mengandung daftar pustaka, singkatan, ilustrasi, grafik, maupun tabel.
  • Di bawah abstrak dicantumkan kata kunci sebagai penunjang pengindeksan karya ilmiah.

Kesimpulan 

Abstrak merupakan bagian penting dalam sebuah skripsi karena berfungsi sebagai ringkasan yang menyajikan gambaran menyeluruh mengenai penelitian. Bagian ini memuat latar belakang, tujuan, metodologi, hasil, hingga kesimpulan penelitian yang disusun secara ringkas, jelas, dan sistematis. 

Abstrak memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah skripsi karena berperan sebagai ringkasan yang menampilkan inti dari penelitian. Melalui abstrak, pembaca dapat mengetahui latar belakang, tujuan, metodologi, hasil, hingga kesimpulan penelitian secara singkat dan jelas tanpa perlu membaca keseluruhan naskah. Fungsi abstrak tidak hanya sebagai penyaji informasi awal, tetapi juga sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain dalam menentukan relevansi suatu karya ilmiah untuk dijadikan rujukan. Oleh sebab itu, abstrak harus disusun dengan bahasa yang padat, efektif, dan mudah dipahami agar benar-benar mampu merepresentasikan keseluruhan isi penelitian secara optimal.

Open chat
Halo, apa yang bisa kami bantu?