Pengertian Scoping Review:Karakteristik,Langkah,dan Penerapan

Dalam konteks penelitian ilmiah modern, scoping review telah menjadi metode yang semakin populer untuk menyusun dan menyintesis literatur yang relevan terkait dengan suatu topik penelitian. Scoping review memberikan pendekatan yang lebih luas dibandingkan systematic review, dengan fokus pada pemetaan secara menyeluruh terhadap literatur yang ada tanpa melakukan evaluasi kualitas metodologi yang mendalam. Artikel ini akan membahas secara komprehensif pengertian scoping review, karakteristik-karakteristik utamanya, langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakannya, serta penerapannya dalam berbagai konteks penelitian.

Pengertian Scoping Review

Scoping review merupakan sebuah proses sistematis yang digunakan untuk menyusun, menggali, dan mengintegrasikan literatur yang relevan mengenai suatu topik penelitian tertentu. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyajikan gambaran menyeluruh tentang apa yang sudah diketahui dalam literatur terkait, tetapi juga untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang ada. Dengan demikian, scoping review memainkan peran krusial dalam menentukan arah penelitian yang lebih lanjut dengan cara yang lebih terstruktur. Metode ini sering digunakan ketika topik penelitian menghadapi kompleksitas yang tinggi atau ketika kajian ilmiah tentang topik tersebut masih dalam tahap perkembangan awal. Keunggulan utama dari scoping review adalah fleksibilitasnya dalam memperlakukan berbagai jenis studi dan desain metodologi, memungkinkan peneliti untuk mengakomodasi beragam sumber literatur tanpa harus membatasi diri pada kriteria tertentu yang biasanya ditemukan dalam systematic review.

Scoping review juga berfungsi sebagai langkah awal yang penting sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, seperti systematic review atau meta-analisis. Dengan menjelajahi luasnya literatur yang tersedia, peneliti dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang keragaman pendekatan dan temuan yang ada sebelum merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih spesifik. Hal ini tidak hanya membantu dalam mengeksplorasi berbagai aspek yang relevan dari literatur yang ada, tetapi juga dalam membangun landasan teoritis yang kokoh untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik profesional di berbagai bidang studi.

Baca juga:Contoh Rumusan Masalah Lengkap dengan Pengertian dan Jenisnya

Karakteristik Utama dari Scoping Review

  1. Cakupan yang Luas: Salah satu ciri khas utama scoping review adalah kemampuannya untuk mengeksplorasi literatur yang ada secara menyeluruh. Metode ini tidak membatasi jenis studi atau desain metodologi tertentu, sehingga mencakup berbagai sumber literatur seperti penelitian kualitatif, kuantitatif, deskriptif, maupun teoritis.
  2. Tujuan Pemetaan: Lebih dari sekadar menyintesis temuan-temuan, scoping review bertujuan untuk “memetakan” literatur yang ada dalam bidang penelitian tertentu. Hal ini melibatkan pengorganisasian dan klasifikasi literatur berdasarkan tema-tema atau topik yang relevan.
  3. Fleksibilitas dalam Kriteria Inklusi: Scoping review menggunakan kriteria inklusi yang lebih fleksibel dibandingkan systematic review. Kriteria ini biasanya mencakup tahun publikasi, jenis studi, dan relevansi dengan topik penelitian, namun tidak memerlukan evaluasi kualitas metodologi secara mendalam.
  4. Analisis Deskriptif: Hasil dari scoping review umumnya berupa analisis deskriptif dan naratif dari literatur yang dipetakan. Berbeda dengan systematic review yang menghasilkan sintesis statistik atau meta-analisis, scoping review menyajikan temuan-temuan dalam bentuk narasi yang menggambarkan keberagaman pengetahuan yang ada.
  5. Penerapan Awal dalam Penelitian: Scoping review sering kali digunakan sebagai langkah awal dalam penelitian untuk mengidentifikasi luasnya literatur yang ada sebelum melakukan systematic review yang lebih mendalam. Ini membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik penelitian sebelum merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih spesifik.

Langkah-langkah dalam Melakukan Scoping Review

1. Penentuan Tujuan dan Ruang Lingkup

Langkah pertama dalam melaksanakan scoping review adalah menentukan tujuan penelitian secara jelas dan mengidentifikasi ruang lingkup topik yang akan dipetakan. Ini melibatkan identifikasi konsep-konsep kunci, populasi yang relevan, dan aspek-aspek lain yang akan dijelajahi dalam literatur.

Misalnya, jika kita tertarik untuk menjelajahi literatur tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja, kita akan menetapkan tujuan untuk memahami berbagai aspek dari literatur yang ada, termasuk jenis penelitian yang dilakukan, temuan-temuan utama, dan pendekatan metodologis yang digunakan.

2. Pencarian Literatur

Setelah menetapkan tujuan dan ruang lingkup, langkah berikutnya adalah melakukan pencarian literatur yang sistematis. Pencarian ini dilakukan di berbagai basis data seperti PubMed, Scopus, Web of Science, dan Google Scholar dengan menggunakan kombinasi kata kunci yang relevan. Pencarian literatur yang komprehensif dan terstruktur adalah kunci dalam mengidentifikasi semua sumber daya yang relevan untuk dimasukkan dalam scoping review.

3. Seleksi dan Penilaian Literatur

Setelah pencarian literatur dilakukan, peneliti melakukan seleksi literatur berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria inklusi ini dapat mencakup tahun publikasi, jenis studi (misalnya, penelitian kualitatif, kuantitatif, atau campuran), dan relevansi dengan topik penelitian. Peneliti juga dapat menggunakan alat penilaian kualitas studi untuk mengevaluasi keandalan dan relevansi setiap artikel atau sumber literatur yang dipilih.

Jasa konsultasi skripsi

4. Ekstraksi dan Organisasi Data

Setelah literatur terpilih, langkah selanjutnya adalah mengekstrak data penting dari setiap artikel atau sumber literatur yang relevan. Informasi yang diekstrak dapat mencakup karakteristik metodologi studi (seperti desain studi, metode pengumpulan data), temuan utama, dan kontribusi terhadap pemahaman tentang topik penelitian.

5. Analisis dan Interpretasi

Data yang telah diekstrak kemudian dianalisis dan disintesis berdasarkan tema-tema atau pola yang muncul dari literatur yang dipetakan. Analisis ini dapat melibatkan teknik-teknik seperti pengkodean tematik untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan temuan-temuan yang relevan dalam literatur. Peneliti juga dapat menggunakan tabel atau diagram untuk memvisualisasikan hubungan antara berbagai temuan atau untuk menyajikan distribusi literatur menurut waktu, wilayah geografis, atau aspek lainnya.

6. Pelaporan Hasil

Langkah terakhir adalah menulis laporan scoping review yang menyajikan temuan-temuan secara jelas dan terstruktur. Laporan ini biasanya mencakup bagian pendahuluan yang memperkenalkan topik, metode yang digunakan (termasuk kriteria pencarian dan seleksi literatur), temuan yang disintesis, diskusi tentang implikasi temuan, dan kesimpulan yang merangkum hasil-hasil dari pemetaan literatur yang dilakukan. Diagram alir atau tabel sering digunakan untuk mengilustrasikan proses pencarian literatur, seleksi, dan analisis data.

Penerapan Scoping Review

Scoping review memiliki berbagai penerapan penting dalam konteks penelitian dan praktik ilmiah:

  • Eksplorasi Awal: Digunakan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi luasnya literatur yang ada sebelum memulai penelitian yang lebih mendalam. Scoping review membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik penelitian sebelum merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih spesifik atau mendesain studi lebih lanjut.
  • Mendefinisikan Skenario Penelitian: Membantu dalam menentukan arah dan fokus penelitian lebih lanjut dengan mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan yang masih perlu diteliti. Dengan memetakan literatur yang ada, peneliti dapat menentukan area-area yang belum terselidiki atau perlu penelitian lebih lanjut.
  • Pengembangan Kebijakan dan Praktik: Scoping review menyediakan dasar bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukung pengembangan panduan praktik klinis, kebijakan publik, atau praktik profesional dalam berbagai disiplin ilmu.
  • Pendekatan Multidisiplin: Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, ilmu sosial, teknologi, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan scoping review untuk memberikan kontribusi yang luas terhadap pemahaman kita tentang berbagai topik yang kompleks dalam masyarakat ilmiah kontemporer.
Baca juga:Apa Itu Paradigma Penelitian Beserta Jenis dan Terminologinya

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, scoping review adalah pendekatan yang fleksibel dan kuat untuk menyusun dan menyintesis literatur yang relevan terkait dengan suatu topik penelitian. Dengan menekankan cakupan yang luas dan analisis deskriptif, metode ini membantu peneliti untuk memetakan secara komprehensif pengetahuan yang ada, mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur, dan menyediakan dasar yang kokoh untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut. Dengan mengikuti langkah-langkah yang terstruktur dan metodologi yang cermat, scoping review memberikan kontribusi yang berharga dalam memperkaya pemahaman kita tentang berbagai topik yang kompleks dalam masyarakat ilmiah kontemporer.

Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan mentor Akademia jika memiliki masalah seputar analisis data. Hubungi admin kami untuk konsultasi lebih lanjut seputar layanan yang Anda butuhkan.

Apa itu Literature Review Sistematis dan Langkah dalam Penelitian

Dalam dunia akademik dan penelitian ilmiah, literature review atau ulasan pustaka merupakan salah satu komponen kritis yang membantu membangun fondasi yang kuat bagi sebuah studi. Fungsi utamanya adalah untuk menyediakan gambaran menyeluruh tentang pengetahuan yang telah dikumpulkan terkait dengan topik yang dipilih. Literature review sistematis, sebagai salah satu pendekatan yang paling dianjurkan dalam penyusunan ulasan pustaka, menawarkan struktur yang terorganisir untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyintesis literatur yang relevan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk tidak hanya mengidentifikasi bukti-bukti empiris yang ada, tetapi juga untuk menyoroti kelemahan dan kesenjangan dalam pengetahuan yang dapat menjadi titik fokus untuk penelitian lebih lanjut. Dengan mengikuti langkah-langkah sistematis mulai dari penentuan ruang lingkup penelitian hingga analisis dan interpretasi data, literature review sistematis tidak hanya membantu mengklarifikasi pemahaman yang ada tetapi juga mengarahkan pada penemuan-penemuan baru yang dapat memperkaya bidang ilmu pengetahuan.

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan betapa pentingnya literature review sistematis dalam menghasilkan pengetahuan yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks penelitian. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah yang terstruktur, peneliti dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya menjangkau literatur yang paling relevan dengan topik mereka, tetapi juga mengevaluasi secara kritis metodologi yang digunakan oleh peneliti sebelumnya. Proses ini tidak hanya membantu dalam membangun dasar teoritis yang kuat untuk penelitian yang sedang dilakukan, tetapi juga dalam mengidentifikasi area-area di mana perbaikan dan pengembangan lebih lanjut diperlukan. Oleh karena itu, literature review sistematis bukan hanya sekadar pengumpulan informasi, tetapi juga merupakan langkah kritis dalam menjaga integritas dan validitas ilmiah dari sebuah penelitian.

Baca juga:Pengertian dan Contoh Batasan Masalah Skripsi

Pengertian Literature Review Sistematis

Literature review sistematis merupakan metode penelitian yang melibatkan pencarian, pemilihan, evaluasi, analisis, dan sintesis literatur yang relevan dengan topik penelitian tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan gambaran yang komprehensif dan objektif tentang apa yang telah diketahui dan belum diketahui dalam bidang penelitian tertentu. Dibandingkan dengan literature review konvensional yang cenderung lebih naratif dan kurang terstruktur, literature review sistematis menawarkan pendekatan yang lebih terstandarisasi dan transparan.

Manfaat Literature Review Sistematis

  1. Mengidentifikasi Kesempatan Penelitian: Literature review sistematis membantu mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan (gaps) yang masih ada dalam literatur yang ada, sehingga memungkinkan peneliti untuk menentukan arah penelitian yang lebih terfokus dan relevan.
  2. Menyediakan Dasar Teoritis yang Kuat: Dengan menyintesis temuan dari berbagai studi yang ada, literature review sistematis membangun dasar teoritis yang kuat untuk mendukung asumsi-asumsi dalam penelitian baru.
  3. Memperjelas Metodologi Penelitian: Dengan mengevaluasi metodologi yang digunakan dalam literatur yang telah ada, literature review sistematis membantu peneliti untuk memperjelas dan memperbaiki desain penelitian mereka sendiri.
  4. Menghindari Duplikasi: Melalui proses pencarian dan seleksi yang terstruktur, literature review sistematis membantu menghindari duplikasi penelitian yang sudah ada, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.

Langkah-langkah dalam Literature Review Sistematis

1. Penentuan Ruang Lingkup Penelitian

Langkah pertama dalam literature review sistematis adalah menentukan ruang lingkup atau cakupan penelitian. Ini mencakup mendefinisikan topik yang akan diteliti dengan jelas, mengidentifikasi variabel atau konsep utama yang akan dieksplorasi, dan merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik dan terfokus.

Contoh: Jika kita ingin meneliti pengaruh teknologi AI dalam pendidikan, maka ruang lingkup penelitian bisa mencakup jenis teknologi AI yang dipelajari, target pengguna (siswa atau guru), dan dampaknya terhadap pembelajaran.

2. Pencarian Literatur

Setelah ruang lingkup penelitian ditetapkan, langkah berikutnya adalah melakukan pencarian literatur yang sistematis dan terstruktur. Pencarian dilakukan menggunakan basis data akademik seperti PubMed, Scopus, Web of Science, Google Scholar, atau sumber-sumber tepercaya lainnya yang relevan dengan topik penelitian.

Tips Pencarian Literatur:

  • Gunakan kata kunci yang relevan dan sinonim.
  • Terapkan filter berdasarkan tahun publikasi, jenis publikasi (jurnal, konferensi, buku), dan bahasa.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan strategi pencarian Boolean (AND, OR, NOT) untuk menggabungkan kata kunci dengan efektif.
3. Seleksi Literatur

Setelah melakukan pencarian, langkah berikutnya adalah melakukan seleksi literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria inklusi bisa mencakup tahun publikasi, jenis metodologi penelitian, relevansi dengan pertanyaan penelitian, dan kualitas penelitian.

Proses Seleksi:

  • Evaluasi judul dan abstrak untuk menentukan kelayakan inklusi.
  • Baca isi penuh artikel jika perlu untuk memastikan relevansi dan kualitasnya.
Jasa konsultasi skripsi
4. Evaluasi Literatur

Setelah literatur terpilih, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kualitas dan relevansi dari setiap artikel atau sumber yang akan disertakan dalam review. Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap:

  • Metodologi penelitian yang digunakan.
  • Validitas temuan atau bukti empiris yang disajikan.
  • Relevansi dengan pertanyaan penelitian yang diajukan.

Alat Evaluasi:

  • Checklist untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.
  • Skala penilaian risiko bias dan kualitas.
5. Analisis dan Sintesis Data

Setelah menyelesaikan evaluasi, langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan sintesis data dari literatur yang telah terpilih. Proses ini melibatkan:

  • Mengidentifikasi tema-tema utama atau pola yang muncul dari literatur yang disertakan.
  • Membandingkan dan mengontras hasil dari studi yang berbeda.
  • Menafsirkan implikasi temuan-temuan tersebut terhadap teori yang ada atau aplikasi praktisnya.
6. Penulisan Laporan

Langkah terakhir adalah menulis laporan literature review sistematis yang mencakup:

  • Deskripsi tentang ruang lingkup penelitian dan metode yang digunakan.
  • Temuan-temuan yang disintesis dari literatur yang telah dianalisis.
  • Interpretasi dari temuan-temuan tersebut dan kesimpulan yang diambil.

Struktur Laporan:

  • Pendahuluan: Memperkenalkan topik, tujuan literature review, dan struktur artikel.
  • Metode: Mendeskripsikan proses pencarian, seleksi, evaluasi, dan analisis literatur.
  • Temuan: Menyajikan hasil analisis literatur secara sistematis.
  • Diskusi: Menginterpretasikan temuan dan mengeksplorasi implikasi teoritis dan praktisnya.
  • Kesimpulan: Merangkum temuan utama dan memberikan pandangan tentang arah penelitian masa depan.

Contoh Praktis: Literature Review Sistematis dalam Studi Teknologi AI di Pendidikan

Misalnya, kita ingin mengeksplorasi bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) digunakan dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Dengan menerapkan langkah-langkah literature review sistematis, kita dapat:

  • Menentukan ruang lingkup penelitian yang mencakup jenis AI yang digunakan (misalnya, machine learning untuk personalisasi pembelajaran), target pengguna (siswa dan guru), dan hasil pembelajaran yang diukur.
  • Melakukan pencarian literatur menggunakan kata kunci seperti “artificial intelligence”, “machine learning”, “education”, dan sebagainya.
  • Melakukan seleksi literatur berdasarkan kriteria inklusi seperti publikasi dalam 10 tahun terakhir, penelitian empiris dengan desain eksperimental atau quasi-eksperimental, dan relevansi dengan konteks pendidikan.
  • Mengevaluasi literatur yang terpilih berdasarkan kualitas metodologi, validitas temuan, dan relevansi dengan pertanyaan penelitian.
  • Melakukan analisis dan sintesis data untuk mengidentifikasi pola umum dalam penggunaan AI di pendidikan, serta menginterpretasikan temuan-temuan tersebut untuk memberikan rekomendasi bagi praktisi dan peneliti di bidang tersebut.
Baca juga:Metode Penelitian:Definisi, Jenis, dan Pentingnya  

Kesimpulan

Secara keseluruhan, literature review sistematis merupakan pendekatan yang kuat untuk menyusun literatur yang relevan dengan topik penelitian tertentu secara terstruktur dan sistematis. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan, peneliti dapat memastikan bahwa literature review mereka tidak hanya komprehensif tetapi juga memenuhi standar keilmuan yang tinggi. Literature review sistematis membantu membangun dasar teoritis yang kuat, mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, dan mengarahkan arah penelitian masa depan. Oleh karena itu, penerapan metode ini tidak hanya penting bagi peneliti individu tetapi juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan mentor Akademia jika memiliki masalah seputar analisis data. Hubungi admin kami untuk konsultasi lebih lanjut seputar layanan yang Anda butuhkan.

Open chat
Halo, apa yang bisa kami bantu?