Merumuskan masalah yang tepat merupakan langkah kritis dalam proses penelitian. Sebuah masalah yang baik tidak hanya mengarahkan peneliti untuk fokus pada tujuan yang jelas dan relevan, tetapi juga memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan dalam bidangnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana cara merumuskan masalah dalam suatu penelitian, menyajikan langkah-langkah praktis dan contoh untuk memahami proses ini dengan lebih baik.
Langkah-Langkah Merumuskan Masalah dalam Penelitian
1. Identifikasi Area Penelitian
Langkah pertama dalam merumuskan masalah adalah mengidentifikasi area atau domain penelitian yang ingin dieksplorasi. Pemahaman yang mendalam tentang latar belakang dan konteks topik akan membantu dalam menentukan relevansi dan urgensi masalah yang akan dibahas. Identifikasi ini sering dimulai dengan melakukan tinjauan pustaka yang menyeluruh, yang memungkinkan peneliti untuk memahami kontribusi-kontribusi sebelumnya dalam bidang tersebut, menemukan kekosongan dalam pengetahuan yang masih belum terjawab, dan mengidentifikasi isu-isu yang masih menjadi perhatian utama dalam literatur akademis. Proses ini juga melibatkan mempertimbangkan bagaimana topik tersebut berhubungan dengan perkembangan terbaru dalam disiplin ilmu, tren industri, atau isu-isu sosial yang sedang relevan. Dengan cara ini, peneliti dapat memastikan bahwa masalah yang mereka pilih untuk diteliti tidak hanya bermakna secara akademis tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam konteks yang lebih luas.
Contoh:
Seorang peneliti dalam bidang pendidikan tertarik untuk mengeksplorasi pengaruh teknologi terhadap hasil belajar siswa di sekolah menengah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penggunaan teknologi, seperti perangkat lunak pembelajaran atau platform daring, mempengaruhi pencapaian akademis siswa dalam berbagai mata pelajaran. Langkah awal yang diperlukan adalah melakukan tinjauan pustaka yang komprehensif untuk mengevaluasi studi-studi terdahulu yang telah mengeksplorasi interaksi antara teknologi dan pendidikan.
2. Pemilihan Topik yang Relevan
Setelah mengidentifikasi area penelitian, langkah selanjutnya adalah memilih topik yang spesifik namun tetap relevan dengan tujuan penelitian. Memilih topik yang tepat sangat penting karena topik yang terlalu luas dapat membuat proses penelitian menjadi tidak terfokus dan sulit untuk menghasilkan temuan yang signifikan. Di sisi lain, topik yang terlalu sempit mungkin memiliki dampak yang terbatas dan tidak mencakup semua aspek yang relevan.
Contoh:
Dalam kasus sebelumnya, peneliti memilih untuk memfokuskan penelitian pada penggunaan platform pembelajaran daring di kelas matematika sekolah menengah. Pemilihan topik yang spesifik ini memberikan kerangka yang jelas untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat mempengaruhi cara siswa belajar dan mencapai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu. Dengan memilih kelas matematika sebagai fokus utama, peneliti dapat lebih mendalam dalam menganalisis bagaimana penggunaan platform pembelajaran daring dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika, mengoptimalkan proses belajar, atau bahkan mempengaruhi motivasi siswa dalam pembelajaran.
3. Tinjauan Pustaka dan Identifikasi Celah Pengetahuan
Langkah berikutnya dalam penelitian adalah melakukan tinjauan pustaka yang komprehensif untuk memahami kajian yang telah ada sebelumnya tentang topik yang dipilih. Tinjauan pustaka ini penting karena membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kontribusi-kontribusi terdahulu dalam bidang tersebut. Dengan cara ini, peneliti dapat mengidentifikasi celah pengetahuan atau permasalahan yang belum terselesaikan secara memadai oleh penelitian sebelumnya.
Contoh:
Peneliti menemukan bahwa sedikit penelitian yang secara khusus membahas dampak penggunaan platform pembelajaran daring terhadap hasil belajar matematika di sekolah menengah, menunjukkan adanya celah pengetahuan yang perlu diisi. Tinjauan pustaka yang dilakukan mengungkapkan bahwa sebagian besar penelitian terdahulu lebih cenderung menjelajahi penggunaan teknologi dalam konteks pendidikan secara umum, daripada fokus spesifik pada matematika di tingkat sekolah menengah. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada potensi besar untuk melakukan penelitian yang mendalam dan terfokus dalam area ini.
Baca juga: Contoh Rumusan Masalah Lengkap dengan Pengertian dan Jenisnya
4. Merumuskan Pertanyaan Penelitian
Setelah mengidentifikasi celah pengetahuan, langkah selanjutnya dalam proses penelitian adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan terfokus. Pertanyaan penelitian ini harus mencerminkan tujuan penelitian serta mencakup variabel-variabel yang ingin diselidiki secara mendalam. Dalam konteks penelitian tentang penggunaan platform pembelajaran daring dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah, peneliti perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jenis platform yang digunakan, interaktivitasnya, dukungan dari pengajar, serta dampaknya terhadap pemahaman dan prestasi akademis siswa.
Contoh:
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, peneliti telah merumuskan pertanyaan penelitian yang krusial: “Bagaimana penggunaan platform pembelajaran daring berpengaruh terhadap pencapaian matematika siswa di sekolah menengah?” Pertanyaan ini muncul dari kesadaran bahwa ada sedikit penelitian yang secara khusus mengungkap dampak teknologi dalam pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah. Dengan merumuskan pertanyaan ini, peneliti bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penggunaan platform pembelajaran daring, termasuk interaktivitas, keberhasilan implementasi oleh guru, dan tingkat partisipasi siswa, mempengaruhi pemahaman dan prestasi akademis mereka dalam mata pelajaran matematika yang sering dianggap sulit.
5. Tentukan Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan pertanyaan penelitian tentang penggunaan platform pembelajaran daring dan dampaknya terhadap pencapaian matematika siswa di sekolah menengah, langkah selanjutnya yang krusial adalah menentukan tujuan penelitian yang jelas dan terukur. Tujuan penelitian haruslah spesifik dalam konteks menggali dampak konkret dari teknologi pendidikan ini, dapat diukur dengan indikator yang jelas, dan relevan dengan masalah yang diidentifikasi sebelumnya.
Contoh:
Tujuan penelitian peneliti adalah untuk mengevaluasi pengaruh positif atau negatif penggunaan platform pembelajaran daring terhadap pencapaian matematika siswa, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tersebut. Dengan fokus yang jelas ini, peneliti bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang dampak teknologi dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah. Tujuan utama adalah untuk mengumpulkan bukti empiris yang dapat menggambarkan sejauh mana platform pembelajaran daring berkontribusi dalam meningkatkan atau menurunkan prestasi akademis siswa.
6. Menentukan Ruang Lingkup Penelitian
Merumuskan ruang lingkup penelitian merupakan langkah penting dalam proses penelitian karena membantu membatasi cakupan studi agar tetap relevan dan dapat dijalankan dengan sumber daya yang ada. Proses ini juga membantu dalam menghindari kesimpangsiuran topik yang tidak terkait sehingga fokus penelitian dapat dipertahankan secara optimal. Dalam konteks penelitian tentang penggunaan platform pembelajaran daring dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah, penentuan ruang lingkup penelitian melibatkan pengidentifikasian parameter-parameter yang akan diselidiki secara mendalam.
Contoh:
Ruang lingkup penelitian ini mencakup pengumpulan data dari dua sekolah menengah di kota besar, dengan fokus pada siswa kelas X dan XI yang menggunakan platform pembelajaran daring dalam pembelajaran matematika selama satu semester. Pemilihan sekolah di kota besar ini didasarkan pada keberagaman populasi siswa dan infrastruktur teknologi yang tersedia, yang diharapkan mampu mencerminkan kondisi yang beragam dalam penerimaan dan implementasi teknologi pendidikan.
Baca juga:Cara Membuat Rumusan Masalah yang Baik dan Benar
Kesimpulan
Merumuskan masalah dengan tepat merupakan kunci keberhasilan dalam setiap penelitian. Langkah-langkah dari mengidentifikasi area penelitian hingga merumuskan pertanyaan penelitian, menentukan tujuan, dan menetapkan ruang lingkup, semua berkontribusi untuk mengarahkan penelitian ke arah yang jelas dan relevan. Dengan pendekatan yang sistematis dan pemahaman yang mendalam tentang topik yang dipilih, peneliti dapat memastikan bahwa masalah yang diangkat tidak hanya relevan tetapi juga memberikan kontribusi berarti terhadap pemahaman dan solusi atas tantangan yang dihadapi dalam berbagai bidang pengetahuan.
Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan mentor Akademia jika memiliki masalah tentang perumusan masalah penelitian. Hubungi admin kami untuk konsultasi lebih lanjut seputar layanan yang Anda butuhkan.